SELAMAT DATANG DI BLOGER RESMI SEKOLAH DASAR NEGERI 5 KEBON AYU GERUNG KAB. LOMBOK BARAT NTB 83363

Karya Tulis UPKP III


KARYA TULIS UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT
(UPKP) TINGKAT III


RENCANA KERJA
PENINGKATAN PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 4 KEBON AYU
KEC. GERUNG KAB. LOMBOK BARAT



 











OLEH :

RUSMIATI, S.Pd.
NIP. 19681231 200501 2 006


DIAJUKAN UNTUK PERSYARATAN UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT TINGKAT III TAHUN 2011




KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KABUPATEN LOMBOK BARAT
TAHUN 2011

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini dinyatakan bahwa karya tulis yang disusun oleh RUSMIATI, S.Pd. NIP. 19681231 200501 2 006, untuk ujian penyesuaian kenaikan pangkat (UPKP) tingkat III tahun 2011.
Dengan judul : RENCANA KERJA PENINGKATAN PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA  SDN 4 KEBON AYU KEC. GERUNG KAB. LOMBOK BARAT.
Disahkan dan dapat ddipergunakan sebagai persyaratan ujian penyesuaian kenaikan pangkat (UPKP) tingkat III yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2011 .

               Lombok Barat,   Januari 2011
   Kepala Kantor Kementerian Agama
                                                               Kabupaten Lombok Barat


   Drs. H. MUSLIM, M.Ag
   NIP. 19631231 199203 1 006







KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada setiap makhluk dan umat manusia, yang senantiasa bersyukur atas segala kemudahan, kenikmatan serta anugerah-Nya.
Sholawat dan salam senantiasa tersanjungkan ke hadirat beliau Rasulullah SAW yang merupakan uswatun khasanah, pembawa risalah menuju keesaan Allah. Semoga teladan beliau senantiasa memberi lentera bening menyibak qalbu, mengharap ridlo-Nya.
Penulis menyadari sepenuh hati, bahwa karya tulis yang sangat singkat ini tentunya terdapat banyak sekali kekurangan. Namun besar harapan tulisan ini dapat memenuhi syarat ujian penyesuaian kenaikan pangkat (UPKP) tingkat III, sehingga penulis dapat menyesuaikan pangkat dari golongan II ke golongan III.
Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT. Mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran PAI di Sekolah Dasar. Amin.
Lombok Barat,    Januari 2011
Penulis,

RUSMIATI, S.Pd.
NIP. 19681231 200501 2 006


DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................      
KATA PENGANTAR ...............................................................................      
DAFTAR ISI ..............................................................................................      
BAB  I  PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang .......................................................................       
B.         Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja.....................................        
C.         Identifikasi Masalah.................................................................        
D.         Rumusan Masalah  ..................................................................       
E.          Pokok Masalah ......................................................................       
F.          Krangka Berfikir......................................................................      
G.         Sistematika Penulisan ..............................................................       
BAB II  FAKTA DAN MASALAH
A.     Keadaan Sekarang....................................................................        
B.     Keadaan Yang Diinginkan..........................................................        
BAB III        PEMBAHASAN
A.         Analisis ...................................................................................        
B.         Pemecahan Masalah ...............................................................        
BAB IV PENUTUP
              A. Kesimpulan ................................................................................        
              B. Saran .........................................................................................        
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan transmisi pengetahuan dari expert ke novice. Berdasarkan konsep ini, peran guru adalah menyediakan dan menuangkan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannnya apabila dia dapat menuangkan pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada siswa. Siswa dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk menerima pengetahuan yang dituangkan guru kepada mereka. Praktek pendidikan yang berorientasi pada persepsi semacam itu adalah bersifat induktrinasi, sehingga akan berdampak pada penjinakan kognitif para siswa, menghalangi perkembangan kreativitas siswa, dan memenggal peluang siswa untuk mencapai higher order thinking.
Berdasarkan paradigma konstruktivisme tentang belajar tersebut, maka prinsip mediated instruction menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan ivent belajar secara optimal. Ivent belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
Dalam era perkembangan Iptek yang begitu pesat dewasa ini, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Konsep lingkungan meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan mengatur bimbingan belajar sehingga memudahkan siswa belajar. Media menyajikan banyak pengalaman yang menarik, bahkan pengalaman akan dunia di luar sekolah. Walaupun demikian, hasil yang didapat sangat dipengaruhi oleh penggunaan media dengan benar, tepat, dan terseleksi.
Banyak guru tidak memanfaatkan media audio-visual karena dianggap mahal atau tidak tahu cara pemanfaatannya dalam pembelajaran. Seperti kata pepatah “ala bisa karena biasa” memang terjadi dalam pemanfaatan media. Banyak guru tidak bisa karena tidak diajari atau tidak mau belajar sendiri untuk menggunakannya, serta tidak mau mencoba. Suatu sikap yang harus diterapkan dikalangan guru adalah mencoba belajar menggunakannya. Guru akan langsung merasakan manfaatnya setelah mencoba.
Media dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran baik secara klasikal maupun individual. Dalam pembelajaran klasikal, media menjadi bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri. Melalui penggunaan media, siswa dapat terlibat langsung dengan materi yang sedang dipelajari. Misalnya, penggunaan media realia atau benda nyata akan memberikan pengalaman belajar (learning experiences) yang sesungguhnya kepada siswa. Siswa dapat menyentuh dan mengobservasi benda tersebut dan memperoleh informasi yang diperlukan. Dalam mata pelajaran IPA, contoh benda nyata adalah flora dan fauna yang dapat diobservasi secara langsung oleh siswa.
Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
  1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
  2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
  3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
  4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
  5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
  6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
  7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8.      Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
  1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
  2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
  3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

B.     Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja
Sekolah Negeri bertugas melaksanakan Pendidikan Nasional berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dengan kurikulum yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan dengan tetap mengindahkan ciri khas sekolah yang bersangkutan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut sekolah mempunyai beberapa fungsi diantaranya :
1.      Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
2.      Melaksanakan Pengelolaan  Administrsi Sekolah
3.      Melaksanakan Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
4.      Melaksanakan Pengelolaan Sarana dan Prasarana
5.      Melaksanakan hubungan dengan masyarakat
(Dirjen Bimbagais, 1999 : 114)
C.     Identifikasi Masalah
1.      Guru kesulitan menggunakan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran
2.      Guru kurang bisa memanfaatkan media pembelajaran yang ada secara maksimal
3.      Guru kurang memahami tentang konsep dasar dan kriteria media yang digunakan dalam pembelajaran
D.    Rumusan Masalah
Dari pernyataan  di atas maka, maka penulis  dapat merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.            Bagaimana proses pembelajaran yang ada di Sekolah Dasar Negeri 4 Kebon Ayu dalam pemanfaatn media belajar ?
2.            Bagaimana efektifitas pembelajar dengan menggunakan media belajar di Sekolah Dasar Negeri 4 Kebon Ayu ?
E.     Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa pokok permasalahan yaitu :
1.            Analisa kegiatan pembelajaran di SDN 4 Kebon Ayu Kec. Gerung
2.            Efektivitas penggunaan media/alat peraga dalam kegiatan proses belajar mengajar di SDN 4 Kebon Ayu Kec. Gerung.
F.      Kerangka Berfikir
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penulis menuangkan beberapa kerangka berfikir diantaranya :
  1. Pola Induktif
  2. Pola Deduktif
Dalam analisa data menggunakan metode dokumentasi. Sedangkan data dianalisis dengan prinsip deskriptif.
G.          Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan karya tulis ini penulis menerapkan sistematika sebagai berikut :
BAB I              Pendahuluan
               Bab ini berisi latar belakang masalah, tugas pokok dan fungsi satuan kerja, identifikasi masalah, rumusan masalah, pokok permasalahan, kerangka berfikir dan diakhiri dengan sistematika penulisan.
BAB II             Fakta dan Masalah
                        Pada bab ini dikemukakan keadaan sekarang  tentang proses kegiatan belajar mengajar yang ada  di SDN 4 Kebon Ayu Kec. Gerung Kab. Lombok Barat dan keadaan yang diinginkan.
BAB III            Pembahasan
Sebagai bab inti, pada bab ketiga ini dijabarkan tentang analisis penelitian dan pemecahan masalah, sebagai upaya mengatasi permasalahan.
BAB IV           Penutup
                        Sebagai penutup bab ini meliputi kesimpulan dan saran. Adapun bagian akhir dari karya tulis ini adalah daftar pustaka.



BAB II
FAKTA DAN MASALAH

A.     Keadaan Sekarang
Sekolah Negeri mempunyai beberapa fungsi yang salah satu diantaranya melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dimandatkan pada pendidik yang bertugas di sekolah tersebut. Tenaga pendidik yang berperan di SDN 4 Kebon Ayu saat ini rata–rata mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai dengan fungsi dan tugas sebagai tenaga pengajar. Hal yang mendasar di SDN 4 Kebon Ayu bahwa guru yang mengajar merupakan guru kelas yang mengampu beberapa mata pelajaran yang berbeda. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
 Paradigma yang terjadi banyak guru di SDN 4 Kebon Ayu belum memanfaatkan media dalam proses belajar mengajar. Faktor yang mendasar dalam permasalahan ini adalah kurang dipahaminya tentang konsep dasar dan kriteria media yang digunakan dalam pembelajaran. Animo guru media pembelajaran merupakan barang mahal dan berbentuk elektronik  dan serba menggunakan peralatan komputer.
Guru masih banyak melakukan pembelajaran secara klasikal , artinya guru memeperlakukan siswa sama rata dalam proses pembelajaran. Permasalahan ini sangat mempengaruhi daya serap dan potensi peserta didik. Konsep yang diterapkan dalam pembelajaran masih mengacu pada aktifitas guru mendominasi peran dalam kelas. Siswa lebih banyak pasif dan menjadi obyek yang direprensatifkan sesuai pola guru.
B.     Keadaan Yang Diinginkan
Dalam Standar Nasional Pendidikan yang menjelaskan tentang standar dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, yang diperlukan dalam menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, ditegaskan bahwa standar keragaman jenis peralatan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan peralatan pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal peralatan dalam rasio minimal jumlah per peserta didik.
Posisi media pembelajaran dalam  proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.
Tiga kelebihan kemampuan media  adalah sebagai berikut:
  1. Kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
  2. Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
  3. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru. Kedua, salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya. Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru. Keempat, tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.






BAB III
PEMBAHASAN

A.     Analisis
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 4 Kebon Ayu Kec. Gerung Kab. Lombok Barat dengan jumlah keseluruhan 114 siswa dan 11 orang tenaga pendidik dan kependidikan. Sampel yang digunakan adalah tenaga pendidik  dan Kependidikan dengan rincian sebagai berikut :
No
Nama
Tugas
1
I Made Niase, S.Pd
Kepala Sekolah
2
I Wayan Dana
Guru Kelas III
3
Rusmiati, S.Pd
Guru Kelas I + PAI
4
Muslihul Amyad, S.Pd
Guru Kelas VI
5
Syamsukriadi, A.Ma.
Guru Kelas V
6
Ahmad Fataruddin, A.Ma
Guru MP. IPS
7
Fatimah, A.Ma.
Guru Kelas IV
8
Zuherni, A.Ma
Guru Kelas II
10
Moh. Yusuf
Guru Penjas Orkes
11
Lalu Agus
Penjaga Sekolah

Sedangkan untuk sampel hasil pembelajaran dengan pemanfaatan media sesuai analisa penulis diambil dari siswa yang berjumlah 114 dengan rincian sebagai berikut :
No
Kelas
Jumlah
1
I
22
2
II
17
3
III
18
4
IV
20
5
V
19
6
VI
16
Jumlah
114

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi. Dokumentasi adalah benda tertulis atau tidak tertulis yang memberi keterangan (Imam Barnadib, 1982 : 55). Metode ini diterapkan dalam memperoleh data penelitian dalam bentuk tabel tentang nilai siswa. Data yang terkumpul dalam penelitian ini  dianalisis deskriptif untuk keperluan deskripsi dan hasil penelitian. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan alat peraga (media pembelajaran) yang lengkap diharapkan semakin meningkatkan mutu pembelajaran dan prestasi belajar.
Data hasil penelitian yang berupa tes prestasi belajar menggunakan media pembelajaran yang dilakukan guru dapat dibedakan sebagai berikut :
1.            Prestasi belajar dengan media lengkap diperoleh skor tertinggi 100 dan terendah 45, rata-rata (X) : 75,7.
2.            Prestasi belajar dengan media cukup diperoleh skor tertinggi 90 dan terendah 15, rata-rata (X) : 69.
3.            Prestasi belajar dengan media kurang diperoleh skor tertinggi 80 dan terendah 10, rata-rata (X) : 64,8.
Data prestasi siswa SDN 4 Kebon Ayu dalam proses pembelajaran dikelas dengan klasifikasi rata - rata seperti tertera pada tabel berikut :

Kls

No
Prestasi Siswa
Rata-rata I – IV
Media
Lengkap
Rata-
Rata
Media
Cukup
Rata-
Rata
Media
Kurang
Rata-
Rata
Media
Lengkap
Media
Cukup
Media
Kurang




III
1
50




72,8
45




67,8
45




63,5














75,7














69














64,9
2
70
70
65
3
65
60
60
4
80
70
65
5
75
70
65
6
85
80
75
7
85
80
70




IV
8
50




70
50




61,4
45




58,5
9
80
75
70
10
80
70
65
11
60
60
60
12
90
80
75
13
90
85
80
14
40
15
10




V
15
60




70
60




65
60




61,4
16
70
65
60
17
80
75
70
18
80
70
65
19
75
70
65
20
65
65
60
21
60
55
50




VI
22
90




90
80




82,1
70




76,4
23
90
80
75
24
70
70
70
25
90
85
80
26
100
90
85
27
90
80
75
28
100
90
80

B. Pemecahan Masalah
Dalam penelitian ini dikemukakan bahwa pembelajaran di SDN 4 Kebon Ayu Kec. Gerung Kab. Lombok Barat terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran kurang, cukup dan lengkap ditinjau dari prestasi rata-rata kelas maupun secara keseluruhan dari Kelas III sampai dengan  Kelas VI.
Sejalan dengan hal tersebut, pada prinsipnya penggunaan media pembelajaran harus disediakan oleh lembaga pendidikan. Karena ternyata terdapat perbedaan prestasi yang mencolok pada proses pembelajaran PAI yang menggunakan media pembelajaran lengkap dengan tidak lengkap. Selain itu kegiatan pembelajaran jika hanya dengan metode ceramah, tanya jawab dan resitasi (mengerjakan Lembar Kerja Siswa/ LKS) kurang menarik perhatian siswa.
Perlengkapan media pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan prestasi belajar, membangkitkan semangat, melatih berfikir ilmiah dan menumbuhkan kreatifitas. Kreatifitas siswa merupakan bagian dari kepribadian siswa, dari sini akan muncul unsur-unsur pembelajaran dengan karateristik berfikir logis sehingga tujuan akan tercapai.
Sedangkan rencana kerja peningkatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SDN 4 Kebon Ayu Kec. Gerung adalah sebagai berikut :
1.      Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang yang akan diajarkan dengan materi yang sudah tertuang dalam kurikulum.
2.      Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian kompetensi.
3.      Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan merencanakan teknik pembelajaran yang tepat untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, lingkungan dan sumber belajar.
4.      Merumuskan indikator pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur dan mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Indikator dikembangkan untuk menanamkan budaya ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya dan bekerjasama. Pengetahuan tentang Oengetahuan Agama dikembangkan mempertimbangkan kemampuan berfikir siswa. Sedangkan ketrampilan harus mengacu pada penentuan kemampuan praktek dengan demonstrasi, mencoba terbimbing dan mencoba mandiri.
5.      Menentukan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar dengan didasarkan minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran PAI per minggu.
6.      Menentukan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran, yang berupa peralatan praktikum, media audio visual, nara sumber, obyek nyata dan lain sebagainya. Dalam menentukan sumber belajar senantiasa mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok, kegiatan belajar mengajar (KBM) dan indikator.
7.      Melaksanakan pembelajaran di kelas dengan berbagai metode dan menggunakan media yang tepat, sehingga diharapkan siswa dapat mengerti, memahami selanjutnya dapat menerapkan pada media tersebut yang pada akhirnya siswa dapat menerapkan dalam kehidupan nyata secara ilmiah.








BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dari bahasan dan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
  1. Media belajar dalam pendidikan difokuskan kepada tujuan pendidikan, yaitu perkembangan yang optimal bagi setiap individu sesuai dengan kemampuannya agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
  2. Digunakannya media pembelajaran pada proses kegiatan pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan sehingga akan memperoleh hasil yang memuaskan.
  3. Untuk memperlancar penggunaan media dalam proses kegiatan pembelajaran ini guru harus :
a.       Merencanakan pembelajaran  secara sistematis.
b.      Mengelola pembelajaran yang efektif dan kreatif.
c.       Memanfaatkan dan menyiapkan sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran.
B.     Saran
Berdasarkan penelitian tersebut dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
  1. Dalam rangka meningkatkan kualitas program pembelajaran, hendaknya pihak pengelola sekolah sepakat untuk menyediakan media yang standar untuk keberhasilan pendidikan.
  2. Pihak pengelola sekolah (SDN 4 Kebon Ayu) berkenan bekerjasama dengan wali murid dan komite sekolah agar membantu dalam kelancaran penyediaan sarana dan prasarana.
  3. Mengingat pentingnya peranan media pembelajaran di SDN 4 Kebon Ayu maka perlu diperhatikan sebagai berikut :
a.       Perlengkapan sarana dan prasarana pembelajaran di adakan
b.      Kualitas pengajar dan  sumber daya manusia (SDM) dari pengajarnya perlu ditingkatkan.











DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sardiman, 1970. Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan Media. CV Rajawali, Jakarta.

DM. Sukarno, 2005. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. CV Mini Jaya Abadi, Jakarta.

Imam Barnadib, 1968. Pengantar Ilmu Pendidikan Perbandingan. FIKIP, Yogyakarta.

__________, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta.
__________, 1999. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Pendidikan Nasional, Jakarta.

W.J.S. Purwodarminto, 1989. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.